Pasca lulus dari kampus
tercinta, tujuan awalku adalah mencari kerja dan pengalaman terlebih dahulu,
sebelum akhirnya pada tahun 2018, aku akan membawa diriku keluar negeri untuk
melanjutkan studi S2 demi meningkatkan kapasitansi diri menjadi manusia yang
lebih baik. Kamis, 4 Februari 2016 adalah hari di mana aku diwisuda bersama
dengan 60-an mahasiswa Statistika Unpad lainnya yang telah lulus dengan durasi
3,5 tahun. Namun, pada dasarnya, aku sudah diresmikan lulus ketika yudisium
pada hari Jumat, 15 Januari 2016.
Kala itu, sudah ada dua
nama yang dinyatakan bekerja di lembaga pemerintahan BAN-PT. Beberapa temanku
yang lainnya pun sudah mencari-cari pekerjaan untuk mengisi kekosongan waktu
antara tanggal yudisium dan wisuda selama kurang lebih dua minggu. Aku pun
masih menikmati hari-hari nyamanku dengan senantiasa berada dalam rutinitas
sehari-hari yang bisa dikatakan tidak menantang.
Beberapa hari pasca
wisuda, aku dikejutkan oleh berita baik yang diperoleh dari temanku yang
bekerja di salah satu lembaga pemerintahan yang sangat bergengsi, yaitu OJK,
sebagai asisten peneliti. Dia pun sudah mulai bekerja sejak Senin, 15 Februari
2016 dan aku pun masih santai-santai saja menanggapi hal itu dengan mengisi
hari demi hariku di Jatinangor dengan kenyamanannya yang melekat pada diriku.
Barulah, pada hari
Sabtu, 20 Februari, aku keluar dari sarangku bernama Jatinangor dan
merencanakan diri untuk menetap di Depok sambil menunggu panggilan pekerjaan di
Jakarta yang akan menyahutku sekaligus mengikuti Job Fair UI. Sebelumnya, aku
sudah mendapatkan berita bagus bahwasannya aku diundang untuk mengikuti asesmen
pertamaku berturut-turut di Tokopedia dan Kadence pada hari Senin, 21 Februari
2016, pagi hari dan siang hari.
Keduanya merupakan
pengalaman pertamaku untuk menginjak gedung perkantoran di Jakarta untuk
pertama kalinya. Sebelum wisuda, aku sudah mendaftarkan diri di Citilink dan
Semen Gresik namun sayangnya untuk nama yang pertama, justru aku hampir saja
ditipu untuk berangkat ke Bali sedangkan untuk nama yang kedua, aku sama sekali
tidak mendapatkan panggilan padahal aku sudah menyiapkan SKCK dengan meminta
kepada orangtua untuk membawakannya saat aku wisuda.
Di Tokopedia, aku
mendaftarkan diri sebagai Data Analyst. Pada awalnya, aku sempat risau
bagaimana cara menuju ke TKP karena bus APTB Depok – Jakarta tidak kunjung
datang ketika aku menunggunya di Jalan Juanda dari sekitar jam 7.20 hingga jam
8 pagi, padahal sudah dijadwalkan bahwasannya aku harus sudah berada di TKP
pada jam 9 pagi. Pengambilan keputusan untuk pertama kalinya merupakan ujian
bagiku, bagaimana caranya dengan cepat agar sampai ke TKP.
Kakakku memberikan opsi
untuk naik Gojek dan melanjutkan via kereta api. Namun, dari stasiun ke TKP,
aku harus menaiki kendaraan lain lagi. Oleh karena itu, aku pun memesan Gojek
dengan tujuan Pasar Rebo dengan harga sekitar 18-20 ribu rupiah dan kemudian
melanjutkan diri menggunakan bis Mayasari Bakti tujuan Jakarta Barat.
Dalam waktu kurang
lebih satu jam, aku sudah bisa sampai di TKP dan itu pun, aku harus menunggu
selama kurang lebih 30 menit karena ternyata terdapat banyak kandidat lain yang
akan diwawancara. Ketika menunggu, aku menyempatkan diri untuk mengobrol dengan
kandidat yang berada di sampingku. Dia pun mendaftarkan diri sebagai Data
Analyst dan ternyata pengalamannya sebagai pekerja sudah sangat banyak. Dia
memberitahuku bahwasannya posisi tersebut diutamakan untuk diisi oleh pelamar
yang sudah berpengalaman, sedangkan aku sama sekali belum memiliki pengalaman.
Ketika wawancara pun, aku tidak diberikan kasus seperti halnya dia, sehingga
aku sangat pesimis akan melanjutkan diri ke tahapan berikutnya.
Pada siangnya, aku
menuju gedung Bakrie, tempat di mana kantor Kadence berada. Sebelum itu, aku
menyiapkan diri dengan mengisi perut sebelum terjun ke arena pertarungan yang
sesungguhnya. Sebagai informasi, aku mendaftar Kadence melalui laman Jobstreet
dan mendapatkan panggilan via telepon. Aku tidak mengetahui secara detail apa
posisi yang kulamar dan ternyata posisi tersebut lebih mengarah ke management trainee yang mencetak
pemimpin-pemimpin dalam perusahaan, bukan seorang analis murni yang bertugas
menganalisis data seperti yang kupikirkan. Bersama dengan empat peserta
lainnya, aku mengerjakan tes kepribadian singkat dan bahasa Inggris dilanjutkan
dengan FGD menggunakan bahasa Inggris dengan suatu kasus tertentu dalam
perusahaan. Terlihat kurang menonjol dibandingkan empat kandidat lainnya,
membuatku tersingkir dan tidak mendapat panggilan selanjutnya dari perusahaan.
Saat mengikuti Job Fair
UI, aku bertemu beberapa kolega pencari pekerja lainnya yaitu Ghufran, Rama,
Ipeh, Lisa dan lain-lain. Aku pun hanya menebar CV di beberapa perusahaan saja
seperti Garena, Salestock, Mediatrac, Veritrans, JD.id, dan Paragon sedangkan
perusahaan seperti Astra, Frisian Flag, maupun Indofood tidak aku telusuri.
Alhasil, hanya Paragon dan Salestock yang membawa diriku ke tahapan berikutnya.
Aku mengikuti tes
numerik dan verbal pada hari Jumat, 26 Februari 2016 bersama Daniel dan Ipeh.
Kami pun berhasil melanjutkan diri untuk saling bunuh di tahapan berikutnya
yaitu Tes Koran (apa sih namanya).
Aku sebenarnya sudah pernah mengikuti tes ini ketika SMA namun pada saat itu
kemampuanku sangat berbeda jauh ketika pasca lulus kuliah. Hal itu pun
membawaku lulus ke tahapan selanjutnya yaitu pada tahapan kedua, tes
kepribadian. Jujur saja, aku mengikuti tes Paragon tanpa persiapan sama sekali
dan terkesan santai dan tidak serius namun aku dikejutkan ketika aku mampu
lulus ke tahapan selanjutnya sebagai satu-satunya anak Statistika Unpad 2012.
Hal tersebut membuat
kepercayaan diriku meningkat sekaligus membawaku agak sedikit tinggi hati
lantas hanya aku lulusan Statistika Unpad 2012 yang mampu melanjutkan ke
tahapan berikutnya. Kepercayaan diri tersebut sangat bagus untuk meningkatkan self-esteem yang ada pada diriku
bahwasannya aku memiliki potensi yang luar biasa. Namun, kesombongan dan
kejumawaan yang ada dalam diriku saat itu mengakhiri perjalananku untuk menjadi
bagian dari Paragon sampai tahapan kedua saja, di mana aku gagal dalam tes
kepribadian pada tahap itu.
Tiga kali coba, tiga
kali gagal sedangkan dua yang tidak termasuk ke dalam tiga tersebut berakhir
tanpa ada kelanjutan pasti. Selain Paragon, aku pun mendapatkan kesempatan
untuk bergabung dengan Sale Stock sebagai Data Scientist. Sebelum bertemu
dengan HR secara langsung, aku diberi beberapa persoalan dan kasus dengan menggunakan
aplikasi yang belum pernah aku jamahi sebelumnya, yaitu Python. Mau tidak mau,
selama tiga hari, aku mempelajari Python secara lebih mendalam. Sayangnya,
sebagai pengguna Python pemula, aku gagal melanjutkan diri ke tahapan
selanjutnya.
Meskipun kegagalan
terus menghampiri, aku masih tetap santai dan tidak terlalu tertekan hingga
pada akhirnya aku kembali ke Jatinangor setelah kurang lebih tiga minggu berada
di Depok. Aku kembali pada hari Selasa, 8 Maret 2016 dan bertemu dengan
teman-temanku serta bermain futsal keesokan harinya dengan mencetak sekitar
satu gol. Saat itu, aku sebenarnya tidak ingin kembali ke Jatinangor namun
setelah melakukan decision making,
aku memutuskan untuk kembali karena aku bisa mendapatkan ijazah serta bertemu
dengan teman-teman lama lainnya yang memiliki keuntungan jauh lebih besar
dibandingkan jika hanya menetap di Depok saja.
Aku kembali ke Depok
pada hari Kamis, 10 Maret 2016 untuk bersiap-siap menuju ke Pulau Lombok untuk
merayakan kegagalanku dalam melamar pekerjaan yang ketiga kalinya (Tokopedia,
Kadence dan Paragon, tiga lainnya tidak sampai pada tahap pertemuan). Pasca
berlibur pun, 14 Maret 2016, aku kembali tidak memiliki arah dan kegiatan
sehari-hariku diisi dengan membaca, menulis dan belajar bahasa Inggris.
Berita baik yang
mengejutkan datang ketika temanku, Gan Daniel, ingin ke tempat temanku yang
lainnya, Herry Sinaga, the fellowship of OJK.
Aku sangat terkejut karena dia baru saja kembali ke Padang antara 9 Maret 2016
atau 10 Maret 2016. Sedangkan pada tanggal 20 Maret 2016, dia menanyakan diriku
bagaimana algoritma menuju tempat tinggal Herry Sinaga. Ternyata, dia dipanggil
untuk menjadi bagian kementerian pariwisata dalam bidang analisis data dan
statistik. Pada hari itu pun, dia langsung diterima dan langsung kerja sehingga
membuatku sangat terkejut karena dia merupakan orang yang sangat santai dalam
urusan pencarian kerja seperti yang dia bilang sendiri dibandingkan
teman-temanku yang lain.
Saat berlibur, aku
menyempatkan diri untuk menggunakan fasilitas internet di hotel Jayakarta
Lombok untukmelamar pekerjaan secara online.
Hingga akhirnya, pada tanggal 18 Maret 2016, aku menerima surel panggilan dari
Lazada untuk melakukan asesmen sebagai Business Inteligence Analyst. Aku pun
mendatangi kantor Lazada di Plaza Agro pada pagi hari dari tempat tinggal Herry
Sinaga dengan berjalan kaki sekitar 2 km. Awalnya, aku sudah menyiapkan diri
dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh sang HR. Namun, tanpa
disangka-sangka, justru aku diberikan soal kuantitatif (seperti tes Paragon)
dan disuruh menyelesaikan masalah dalam MS Excel dan SQL. Pada hari itu pun,
pertama kalinya, aku menggunakan SQL! Meskipun di CV, aku menyebutkan bahwa aku
mampu menggunakan SQL namun hanya fungsi yang sangat dasar saja yang kuketahui.
Pasca tes, aku merasa
tidak terlalu buruk dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Sang HR pun
tidak melakukan wawancara mendalam seperti yang kuprediksi sebelumnya dan dia
memberitahuku bahwasannya aku akan dipanggil selambat-lambatnya satu minggu dari
sekarang. Dia juga menyebutkan bahwasannya user
dalam BI adalah ekspat atau orang barat yang berasal dari Rumania.
Kala itu pun, aku
mendapatkan kabar gembira, sebuah kesempatan bagiku untuk menjalin pertemanan
yang baru serta meningkatkan kapasitas diri dengan mengikuti CL pada tanggal
29-31 Maret 2016 di LPMP. Awalnya, aku belum mengiyakan secara absolut apakah
aku akan mengikuti kegiatan tersebut atau tidak karena tanggal 29-31 Maret 2016
bertepatan dengan hari di mana aku akan diberitahu apakah aku akan melanjut ke
tahap berikutnya di Lazada. Setelah meninjau ulang, aku mengiyakan untuk
mengikuti kegiatan tersebut karena hal tersebut merupakan kesempatan yang
berharga bagiku.
Tidak seperti yang
kuharapkan, dari tanggal 29-31 Maret 2016, satu minggu setelah mengikuti tes di
Lazada, aku belum mendapatkan kabar apapun. Saat itu pun, aku berpikir
bahwasannya nomor HP yang kuberikan adalah nomor HP XL yang baru di mana aku
tidak menggunakannya lagi. Aku sangat mencemaskan bahwasannya aku tidak
dipanggil karena nomor HP yang kuberikan tersebut.
Pasca mengikuti CL, aku
pun memutuskan untuk kembali ke Jatinangor dengan tujuan utama temu anggota
Chef Data yang diadakan pada hari Minggu, 3 April 2016. Aku menghabiskan
waktuku di sana selama satu minggu untuk bersilahrutahmi dengan teman-teman dan
bermain futsal bersama meskipun aku tidak bisa mengemas satu gol pun. Tujuan
lain yang tidak kalah penting adalah mengambil KTP karena hal tersebut sangat
substansial dalam hal melamar pekerjaan. Aku pun menyempatkan diri untuk
mengikuti Job Fair ITB pada hari Jumat, 8 April 2016 sebelum mengikuti tes OJK
keeseokan harinya di daerah Jakarta Selatan.
Ketika akan mengikuti
Job Fair ITB, aku dipanggil via telepon oleh HR Lazada yang kemarin menemuiku,
sayangnya aku tidak bisa melanjutkan panggilan tersebut karena berada di tengah
situasi kumpul bersama alias mentoring bersama anggota CL dan Kak Ivan di
Ngoepdoel Bandung. Akhirnya, aku menunda panggilan dan menjadwalkannya hingga
pukul 15.00. Sayangnya, panggilan tidak kunjung masuk dan sekitar pukul 16.00
aku dipanggil kembali namun aku tidak sempat mengangkat. Saat itu, aku
benar-benar kesal karena hanya telat sekian menit dalam menjawab panggilan
tersebut ketika HP yang kumiliki berada dalam kondisi silent.
Aku sangat menyesalkan
hal tersebut dan beralih fokus pada tes OJK keesokan harinya, Sabtu, 9 April
2016. Aku bersama Herry dan Gery pulang bersama menggunakan Uber secara gratis
dengan menggunakan voucher pemberian kakak senior. Kami pun menginap bersama di
kediaman Herry dan Daniel dan tidur berempat dalam dua ranjang. Keesokan
paginya, kami berolahraga melintasi Jalan Sudirman yang tidak dipenuhi
kendaraan dari pagi hingga siang (Car Free Day). Perjalanan sampai Monas pun
kami libas sepanjang kurang lebih 4 kilometer. Selama di Jakarta, aku tidak
pernah melihat Monas hingga akhirnya pada hari Minggu, 10 April 2016, aku
menyudahi hal tersebut. Kami pun pulang dengan menggunakan kendaraan publik dan
melanjutkan makan pagi di daerah sekitar kediaman Herry.
Hari Senin, 11 April
2016, aku sangat berharap untuk mendapatkan panggilan kembali dari sang HR
Lazada. Aku sempat ingin menuliskan surel namun pada saat bersamaan, aku
dipanggil dan tiba-tiba panggilan tersebut pun mati secara mendadak. Aku sangat
kesal sehingga rencanaku untuk menuliskan surel kepada sang HR pun aku kubur
dalam-dalam dengan cara menghapus tulisan demi tulisan yang sudah kusajikan.
Aku berpedoman bahwa apabila mereka membutuhkanku, pasti mereka akan
memanggilku lagi.
Sayangnya hingga jam 1
siang, tiada panggilan yang masuk ke telepon genggamku. Aku sangat kesal karena
berulang-ulang kali gagal dipanggil oleh sang HR, yaitu pada hari Jumat sore
yang lalu dan pada hari Minggu pagi karena kesalahan teknis. Pada awalnya, aku
sangat pasrah dan berpedoman pada kliseku di paragraf sebelumnya. Aku juga
tidak mengharapkan apapun dari perusahaan tersebut karena sebelumnya sudah
dijanjikan bahwa aku akan dipanggil satu minggu setelah hari di mana aku
melaksanakan tes, nyatanya aku dipanggil dua minggu lebih setelah hari
tersebut. Itulah yang membuatku putus asa dan harapanku untuk menjadi bagian
tersebut sirna dan penuh dengan ketidaksemangatan.
Pada akhirnya, aku
tidak ingin menyerah begitu saja tanpa melakukan aksi maupun respon apapun. Aku
menyadari bahwasannya menunggu tanpa ada respon berarti sama saja bunuh diri.
Perusahaan tersebut memang membutuhkanku, namun di sisi lain aku juga
membutuhkan perusahaan tersebut. Aku harus menghapus ego dalam diri ini dan
mencoba untuk terus bergerak aktif. Hal tersebut membuat aksiku berjalan
sebagaimana mestinya, yaitu dengan mengirimkan beberapa untaian kata ke surel
sang HR dengan dibumbui beberapa kata maaf karena tidak mampu menjawab dua
panggilan yang diinisiasinya.
Berkat inisiasiku dalam
mengirimkan surel tersebut, aku berhasil mendapatkan panggilan beberapa menit
setelah surel tersebut dikirimkan. Percakapan tersebut memakan waktu kurang
lebih 10 menit mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan gaji yang
akan kudapatkan. Aku tahu bahwasannya aku masih belum pasti untuk diterima di
perusahaan tersebut, namun ada sedikit cahaya dan tanda-tanda yang berkata
kepadaku akan hal itu. Aku pun diundang untuk bertemu langsung dengan sang user, Daniel Stan dan Claudiu keesokan
harinya, 12 April 2016.
Pada dasarnya, banyak hal
yang ingin kutanyakan terhadap mereka mengenai pekerjaan dan seluk-beluk yang
akan kujalani. Rasa ketidakpuasan menghampiriku dikarenakan aku pun tidak mampu
menyampaikan kata demi kata meskipun menjadi orang yang diwawancara, justru
mereka yang lebih banyak bicara. Tentu saja, ada beberapa kesalahan yang harus
kugarisbawahi yaitu mengenai ketenangan, kemampuan interpersonal dan
kepercayaan diri.
Meskipun begitu, sang
HR memberikan bocoran bahwasannya mereka sudah setuju dengan diriku beserta
kapabilitas dan potensi yang kumiliki. Hingga akhirnya, Kamis, 14 April 2016,
kabar baik datang menghampiriku bahwasannya aku diterima menjadi bagian perusahaan
tersebut dengan gaji sedikit di atas bottom
line yang sudah aku sebutkan kepada mereka. Aku pun mengakhiri masa
pengangguranku selama 74 hari pasca wisuda dan melegakan diri dengan menjadi
bagian dari perusahaan tersebut.
Tentu saja, kebahagian
menghampiriku dengan sangat cepat dan aku harus menghargai hal tersebut dan
memulai pekerjaan secara lebih serius. Hal tersebut merupakan langkah awalku
untuk terjun di dunia kerja sebelum akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan
studi S2 di luar negeri. Perlu digarisbawahi bahwasannya dunia kerja merupakan
dunia tempatku menimba ilmu bukan dunia yang hanya fokus untuk mencari uang.
Aku ingin menimba
pengalaman, dan menjadi bagian dari perusahaan tersebut merupakan kesempatan
yang besar bagiku untuk meningkatkan kemampuan analisis, komputasi,
interpersonal dan bahasa Inggris. Aplikasi yang akan fokus untuk kugunakan
adalah Excel, R, MySQL, PHP dan QlikView. Sedangkan, dalam keseharian, aku akan
menggunakan bahasa Inggris sekaligus tetap terus belajar dari segi membaca,
menulis, mendengarkan dan berbicara. Aku pun sudah memiliki rencana ke depannya
dalam berada di perusahaan ini sebagai bahan bakar yang dapat membantuku
mencapai tujuanku yang sesungguhnya yaitu studi di luar negeri dengan beasiswa
penuh, pada tahun 2018.
My
Unemployment Day in a Nutshell
Keterangan:
biru
(tes/wawancara melamar pekerjaan), ungu (liburan), merah (ke tempat Koso),
hijau (Community Leaders 2016)
Date
|
Details
|
Januari
2016
|
Yudisium, Melamar Citilink
dan Semen Gresik
|
4
Februari 2016
|
Wisuda
|
18
Februari 2016
|
Bermain futsal
I (3 gol, 2 assist)
|
20
Februari 2016
|
Ke Depok mengikuti Job Fair UI
|
22 Februari 2016
|
Asesmen awal Tokopedia
dan Kadence International
|
26 Februari 2016
|
Tes tahap I Paragon dan
langsung ke Bogor sore harinya
|
27
Februari 2016
|
Kondangan di Aston Bogor dan menginap di Hotel
Century Senayan*
|
28
Februari 2016
|
Reuni SMAN 2 Palembang (Polri), Pulang ke Depok
menggunakan Grab
|
29 Februari 2016
|
Tes tahap II Paragon
|
3
Maret 2016
|
Tes Data Scientist Salestock
|
5
Maret 2016
|
Ke Hotel Acacia dekat Salemba (pertama kali naik
angkot ke stasiun)*
|
6
Maret 2016
|
Ke GI dahulu sebelum kembali ke Depok menggunakan
kereta dan Grab
|
8
Maret 2016
|
Kembali ke Jatinangor (Ijazah dan Reuni)
|
9
Maret 2016
|
Bermain futsal
II (mungkin sekitar 1 gol)
|
10
Maret 2016
|
Kembali ke Depok, persiapan ke Lombok
|
11 Maret 2016
|
Berangkat ke Lombok, Hotel Jayakarta*
|
12 Maret 2016
|
Ke Pantai Kuta Lombok bagian selatan
|
13 Maret 2016
|
Ke Pulau Gili, berkeliling menggunakan sepeda
|
14
Maret 2016
|
Kembali ke Depok pada pagi harinya
|
17
Maret 2016
|
Ke Hotel Amaris Thamrin menggunakan GrabBike
gratis*
|
18
Maret 2016
|
Ke tempat Herry pagi-pagi, ke Bogor menggunakan
kereta
|
19 Maret 2016
|
Ke Curug di daerah pinggiran Bogor dengan lama
perjalanan 2,5 jam
|
20
Maret 2016
|
Kembali ke Depok pada siang harinya, menggunakan
GrabBike dari ITC
|
21
Maret 2016
|
Ke tempat Herry pada malam harinya, hari pertama
Daniel bekerja
|
22 Maret 2016
|
Asesmen awal Lazada
sebagai Business Intelligence Analyst
|
24 Maret 2016
|
Ke rumah Koso di Cinere, menonton Batman vs
Superman
|
25 Maret 2016
|
Olahraga bersama Koso, sholat Jumat, kembali ke
Depok
|
27
Maret 2016
|
Membeli sepeda bekas, olahraga di Depok: Juanda
dan sekitarnya
|
29 Maret 2016
|
Ke Tanjung Barat, hari pertama CL 2016 di LPMP
Jakarta Selatan
|
30 Maret 2016
|
Hari kedua CL 2016, belajar mengenal diri sendiri
dan masalah sekitar
|
31 Maret 2016
|
Hari ketiga CL 2016, belajar mengenai pemecahan
masalah
|
1
April 2016
|
Satu malam tambahan bersama Fajri dan Praja,
kembali ke Depok
|
2
April 2016
|
Pelatihan di Badr Interactive, siangnya kembali ke
Jatinangor
|
2
April 2016
|
Makan di kantin Mama yang baru bersama Geng Mawar
|
3
April 2016
|
Pertemuan Chef Data, makan siang di Refresh dengan
Kang Nur, Fakhri
|
3
April 2016
|
Makan malam bersama Cindy dan Ridha di tempat baru
mantan Moby
|
4
April 2016
|
Makan siang bersama Arum dan Aul di SS, sempat
mampir ke kampus
|
4
April 2016
|
Makan malam bersama Cindy dan Ridha di Surboy, ada
SMP dan Jack
|
5
April 2016
|
Makan siang bersama Cindy, Papau dan Ridha di
Pujas
|
6
April 2016
|
Seminar Papau, main futsal III, nihil gol, Wanda man
of the match
|
6
April 2016
|
Makan malam bersama Dedep, Fafit dan Ridha di
Pujas, ada Papau, dkk.
|
7
April 2016
|
Berencana menetap di kosan Daniel namun tidak jadi
|
8
April 2016
|
Job Fair ITB, temu CL bersama Kak Ivan, telepon
dari HR Lazada (miss)
|
9
April 2016
|
Tes OJK, pergi
ke IBS bersama Gery pagi hari dari Jatinangor
|
9
April 2016
|
Naik Uber gratis ke kediaman Herry dan menetap
semalam di sana
|
10
April 2016
|
CFD Sudirman bersama Gery dan Herry, ke Monas
jalan kaki 4 km
|
11
April 2016
|
Telepon dari HR Lazada,
wawancara sedikit dalam bahasa Inggris
|
12 April 2016
|
Wawancara user
Lazada bersama Daniel Stan dan Claudiu
|
14
April 2016
|
Mendapatkan tawaran sebagai Data Analyst dari Lazada
|
18
April 2016
|
Hari pertama kerja: belajar dasar PHP
|
Waktu
tunggu: 74 hari (dari tanggal wisuda), 94 hari (dari
tanggal yudisium)
Gagal
total: Citilink, Semen Gresik, Veritrans
Gagal
tes:
Paragon, Salestock, OJK
Gagal
wawancara/tatap langsung: Tokopedia, Kadence International
Berhasil:
Lazada
0 comments:
Post a Comment